Senin, 21 November 2016

laporan mekanisasi pertanian grain seeder






APLIKASI GRAIN SEEDER
(Laporan Praktikum Mekanisasi Pertanian)







Oleh

Dwi saputra
1514121097
Kelompok 8
















JURUSAN AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016



I.                   PENDAHULUAN



1.1    Latar Belakang

Penanaman di dalam suatu budidaya tanaman merupakan hal yang sangat penting. Untuk mempermudah proses penanaman kita dapat menggunakan alat atau mesin yang dalam waktu pengerjaanya lebih cepat dibandingkan jika ditanam  dengan tenaga manusia atau manual. Grain seeder merupakan alat penanam benih yang berupa biji-bijian. Tentunya dalam pertanian penanaman merupakan tahapan yang sangat penting. Terutama dalam keberhasilan tumbuhnya suatu tanaman. Salah satu alat penanam yang sering digunakan yaitu grain seeder. Alat ini memiliki struktur yang sederhana dan memilki bentuk yang berbeda-beda setiap alat.
Dalam penggunaanya grain seeder ada yang bertenaga manusia maupun hewan. Cara penggunaanya sendiri memiliki cara yang berbeda-beda, ada yang ditarik dan didorong atau yang menggunakan mesin. Oleh karena itu sangat penting sekali kita mengenal grain seeder. Pada dasarnya grain seeder sudah digunakan dibanyak kalangan petani. Pada praktikum ini kita akan melakukan pengenalan alat penanaman biji-bijian yaitu grain seeder.


1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu
1. Mahasiswa mampu mengenal alat penanaman benih biji-bijian yaitu grain seeder.
2. Mahasiswa mampu memahami fungsi dan cara kerja grain seeder.






II.                TINJAUAN PUSTAKA



Penanaman merupakan usaha menempatkan biji atau benih di dalam tanah pada kedalaman tertentu atau menyebarluaskan biji di atas permukaan tanah atau menanamkan tanaman di dalam tanah. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan perkecambahan serta pertumbuhan biji yang baik (Irwanto 1980).

Grain Seeder adalah alat pertanian yang bertujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia, terutama bagi para petani. Grain Seeder adalah alat pertanian yang berfungsi untuk menanam benih, dengan sistem semi mekanis. Grain Seeder dapat ditarik dengan tenaga manusia, atau dengan tenaga hewan, atau dengan traktor. Alat pertanian Grain Seeder dibuat dengan tujuan agar penanaman benih dapat dilakukan dengan efektif dan efisien, sehingga meminimalkan kerusakan dan mengoptimalkan hasil.
Mekanisme kerja Grain Seeder yaitu pembuka alur tipe piringan ganda (double disk) membuat alur di lahan yang akan ditanami, kemudian benih dijatuhkan dari bagian penakar benih tipe inclined disk. Penakar benih berbentuk piringan pipih yang pada sekeliling tepinya terdapat lubang-lubang berdiameter sama dengan biji yang akan ditanam. Saat penakar benih berputar, lubang-lubang tersebut akan terisi biji-bijian yang terdapat di atas piringan penakar benih. Benih akan jatuh melalui lubang penyalur benih. Piringan penakar benih berputar saat roda penggerak yang ada di bagian belakang bergerak. Pada sekeliling tepinya terdapat lubang-lubang berdiameter sama dengan biji yang akan ditanam. Saat penakar benih berputar, lubang-lubang tersebut akan terisi biji-bijian yang terdapat di atas piringan penakar benih. Benih akan jatuh melalui lubang penyalur benih. Piringan penakar benih berputar saat roda penggerak yang ada di bagian belakang bergerak
Keunggulan dari grain seeder yaitu:
1. Menanam biji-bijian ( jagung, kedele, kacang tanah) secara mekanis ditarik traktor roda 2 maupun traktor roda 4.
2. Menggantikan pekerjaan penanaman secara manual dengan tenaga orang meliputi penugalan /pembuatan lubang, meletakkan benih dan menutup benih.
3. Dapat digandengkan dengan traktor roda 2 maupun traktor roda 4.
4.  Selain itu Alat Tanam ini menggunakan kontruksi pembuka alur tipe piringan ganda, sehingga dapat bekerja pada lahan yang kurang bersih, Pengeluaran benih lebih seragam dalam jumlah maupun jarak tanamnya (missing hill kurang 5%).
Kekurangan dari alat grain seeder adalah:
1. Biaya awal lebih mahal.
2. Biaya perawatan grain seeder yang mahal (Purwadi, 1999).

Dalam alat mesin tanam (seeder) terdapat beberapa bagian pokok diantaranya adalah sebagai berikut:
1.        Hopper
Hopper merupakan bagian dari komponen mesin tanam yang berada di atas, yang berfungsi sebagai kotak penampung benih sebelum disalurkan atau ditanam pada tanah. Hopper mempunyai peranan penting dalam proses berjalannya benih karena apabila desain hopper tidak bagus maka akan terjadi penumpukan benih yang akan menghambat proses penanaman.
2.        Seed Matering Device (SMD)
Seed matering device merupakan bagian dari alat tanah yang berada pada posisi tengah ataupun bawah yang berfungsi untuk mengatur pengeluaran benih sehingga benih dapat jatuh dengan jumlah tertentu dan jarak tertentu sehingga proses penanaman bisa berjalan sesuai dengan aturan yang berlaku dalam penanaman benih.
3.        Feed Tube
Feed tube berada pada posisi dibawah hopper yang berfungsi sebagai penyalur pengeluaran benih dari hopper sehingga dapat masuk/tertanam pas pada lubang tanam yang telah dibuat oleh furrow opener. Dalam pengalirannya diharapkan benih dapat dialirkan dengan kecepatan yang sama dan kontinu.


4.        Furrow Opener (Alat Pembuat Alur)
Furrow opener berfungsi sebgai pembuka alur tanam yang akan dimasuki oleh oleh benih (biji-bijian) sehingga benih dapat cepat tumbuh terlindung dari panasnya sinar matahari serta binatang penganggu.
5.        Covering Device(alat penutup alur)
Corvering device berfungsi untuk menutup alur tanam sehingga tidak terjadi kavitsi lengas (tanah yang kering padat dan cepat menguap) yang bisa menyebabkabkan benih tidak dapat tumbuh dengan baik/tidak tumbuh (Daywin, 2008).






















III.             METODOLOGI PERCOBAAN



3.1    Waktu dan Tempat

Praktikum Mekanisasi Pertanian ini dilaksanakan pada pukul 08.00 , hari Selasa, tanggal 27 September 2016, di Laboratorium Daya Alat Mesin Pertanian (LDAMP),Universitas Lampung


3.2    Alat dan Bahan

Adapun alat yang digunkan dalam praktikum kali ini adalah
-          Grain seeder
-          Alat tulis
-          kamera
Sedangkan bahan yang digunakan adalah
        Tanah
        Benih jagung

3.3    Prosedur Kerja

Adapun prosedur kerja pada praktikum kali ini adalah :

Lahan disiapkan yaitu berupa tanah
Benih jagung dimasukkan ke dalam Hooper pada Grain seeder

Ditarik oleh 1 orang dengan arah lurus ke depan

Diamati benih yang jatuh kedalam tanah
Dihitung jumlah benih yang jatuh disetiap lubang
Dihitung jarak tanam dari setiap lubang
Diamati dan dicatat






IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN



4.1    Hasil

Benih yang digunakan pada praktikum ini yaitu jagung
Panjang lahan 256 cm
Lebar lahan 44 cm
Dan kedalaman tanah 4 cm

Adapun hasil yang diperoleh yaitu :
Nomer Lubang
Jarak Jatuh Benih
Jumlah Benih Yang Jatuh
1
46 cm
3
2
42 cm
4
3
40 cm
3
4
53 cm
3
Rata-rata
45, 25cm
3,25

4.2    Pembahasan

Pada praktikum ini  dilakukan pengenalan terhadap alat penanaman biji-bijian yaitu grain seeder. Praktikum dimulai dengan menyiapkan grain seeder sebagai bahan praktikum. Selanjutnya asisten dosen mengenalkan tentang grain seeder. Pada proses pengenalan asisten mengenalkan tentang proses kerja dari seeder, sampai bagian-bagian dari seeder.
Setelah pengenalan selesai asisten memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mencoba alat ini yaitu satu kelompok satu percobaan.
Ketika benih jagung sudah di Hopper pada Grain seeder, kemudian didorong oleh 1 orang dengan arah lurus ke depan, kemudian roda depan atau pembuka alur pada grain seeder, membuka alur untuk dimasukkan benih, setelah itu benih yang ada pada hopper akan jatuh ke dalam piringan 1 kemudian keluar melalui piringan 2 dan jatuh ke dalam selang, benih yang melalui selang kemudian jatuh kedalam tanah, kemudian roda kecil yang ada pada grain seeder akan menutup benih dengan tanah, sehingga tertutup dan berada di dalam tanah, setelah tanah tertutup maka roda paling belakang akan meratakan tanah yang sebelumnya telah tertutup.
Mekanisme kerja Grain Seeder adalah pembuka alur tipe piringan ganda (double disk) membuat alur di lahan yang akan ditanami, kemudian benih dijatuhkan dari bagian penakar benih tipe inclined disk. Penakar benih berbentuk piringan pipih yang pada sekeliling tepinya terdapat lubang-lubang berdiameter sama dengan biji yang akan ditanam.  Saat penakar benih berputar, lubang-lubang tersebut akan terisi biji-bijian yang terdapat di atas piringan penakar benih. Benih akan jatuh melalui lubang penyalur benih. Piringan penakar benih berputar saat roda penggerak yang ada di bagian belakang bergerak.  Pada sekeliling tepinya terdapat lubang-lubang berdiameter sama dengan biji yang akan ditanam.  Saat penakar benih berputar, lubang-lubang tersebut akan terisi biji-bijian yang terdapat di atas piringan penakar benih. Benih akan jatuh melalui lubang penyalur benih.  Piringan penakar benih berputar saat roda penggerak yang ada di bagian belakang bergerak.
Pada praktikum kemarim jumlah benih yang jatuh selalu berbeda karena mungkin ukuran biji yang tidak seragam dan kecepatan putaran roda yang tidak konstan yang menyebabkan benih berbeda-beda. Begitu pula dengan jarak yang berbeda-beda disebabkan karena kecepatan dorongan yang dilakukan oleh operator grain seeder.




















V.                KESIMPULAN



Adapun kesimpulan yang dari praktikum ini adalah:
1. Grain seeder yaitu alat untuk menanam benih.
2.  Bagian-bagian  utama grain seeder yaitu hooper , Seed Matering Device, feed tube, dan  furrow opener .
3. Grain seeder merupakan alat penanaman semi mekanis karena pergerakannya semi manual dan tidak dibutuhkan daya yang cukup besar.
4. Benih yang digunakan benih jagung, dengan lebar lahan 44 cm, dan panjang lahan 256 cm, kedalaman tanah 4 cm..


























DAFTAR PUSTAKA



Daywin, F. J., et al.2008. Mesin-mesin Budidaya Pertanian di Lahan Kering. Creata LPPM. Yogyakarta.
Irwanto, A.K., 1983, Alat dan Mesin Budidaya Pertanian, Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut Pertanian Bogor; Bogor.
Purwadi, T., 1999, Mesin dan Peralatan, Jogjakarta: Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada.














































LAMPIRAN




































Tidak ada komentar:

Posting Komentar