APLIKASI GRAIN SEEDER
(Laporan Praktikum
Mekanisasi Pertanian)
Oleh
Dwi saputra
1514121097
Kelompok 8
JURUSAN
AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2016
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Penanaman di
dalam suatu budidaya tanaman merupakan hal yang sangat penting. Untuk
mempermudah proses penanaman kita dapat menggunakan alat atau mesin yang dalam
waktu pengerjaanya lebih cepat dibandingkan jika ditanam dengan tenaga manusia atau manual. Grain
seeder merupakan alat penanam benih yang berupa biji-bijian. Tentunya dalam
pertanian penanaman merupakan tahapan yang sangat penting. Terutama dalam
keberhasilan tumbuhnya suatu tanaman. Salah satu alat penanam yang sering
digunakan yaitu grain seeder. Alat ini memiliki struktur yang sederhana dan
memilki bentuk yang berbeda-beda setiap alat.
Dalam
penggunaanya grain seeder ada yang bertenaga manusia maupun hewan. Cara
penggunaanya sendiri memiliki cara yang berbeda-beda, ada yang ditarik dan
didorong atau yang menggunakan mesin. Oleh karena itu sangat penting sekali
kita mengenal grain seeder. Pada dasarnya grain seeder sudah digunakan dibanyak
kalangan petani. Pada praktikum ini kita akan melakukan pengenalan alat
penanaman biji-bijian yaitu grain seeder.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan
dari praktikum ini yaitu
1. Mahasiswa mampu mengenal alat
penanaman benih biji-bijian yaitu grain seeder.
2. Mahasiswa mampu memahami fungsi
dan cara kerja grain seeder.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
Penanaman merupakan usaha menempatkan biji atau benih di dalam tanah pada
kedalaman tertentu atau menyebarluaskan biji di atas permukaan tanah atau
menanamkan tanaman di dalam tanah. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan perkecambahan serta pertumbuhan biji yang baik
(Irwanto 1980).
Grain Seeder adalah alat pertanian yang bertujuan
untuk mempermudah pekerjaan manusia, terutama bagi para petani. Grain Seeder
adalah alat pertanian yang berfungsi untuk menanam benih, dengan sistem semi
mekanis. Grain Seeder dapat ditarik dengan tenaga manusia, atau dengan tenaga
hewan, atau dengan traktor. Alat pertanian Grain Seeder dibuat dengan tujuan
agar penanaman benih dapat dilakukan dengan efektif dan efisien, sehingga
meminimalkan kerusakan dan mengoptimalkan hasil.
Mekanisme kerja Grain Seeder yaitu pembuka alur tipe
piringan ganda (double disk) membuat alur di lahan yang akan ditanami,
kemudian benih dijatuhkan dari bagian penakar benih tipe inclined disk.
Penakar benih berbentuk piringan pipih yang pada sekeliling tepinya terdapat
lubang-lubang berdiameter sama dengan biji yang akan ditanam. Saat penakar
benih berputar, lubang-lubang tersebut akan terisi biji-bijian yang terdapat di
atas piringan penakar benih. Benih akan jatuh melalui lubang penyalur benih.
Piringan penakar benih berputar saat roda penggerak yang ada di bagian belakang
bergerak. Pada sekeliling tepinya terdapat lubang-lubang berdiameter sama
dengan biji yang akan ditanam. Saat penakar benih berputar, lubang-lubang
tersebut akan terisi biji-bijian yang terdapat di atas piringan penakar benih.
Benih akan jatuh melalui lubang penyalur benih. Piringan penakar benih berputar
saat roda penggerak yang ada di bagian belakang bergerak
Keunggulan dari grain seeder yaitu:
1. Menanam
biji-bijian ( jagung, kedele, kacang tanah) secara mekanis ditarik traktor roda
2 maupun traktor roda 4.
2. Menggantikan
pekerjaan penanaman secara manual dengan tenaga orang meliputi penugalan
/pembuatan lubang, meletakkan benih dan menutup benih.
3. Dapat
digandengkan dengan traktor roda 2 maupun traktor roda 4.
4. Selain itu Alat Tanam ini menggunakan kontruksi
pembuka alur tipe piringan ganda, sehingga dapat bekerja pada lahan yang kurang
bersih, Pengeluaran benih lebih seragam dalam jumlah maupun jarak tanamnya
(missing hill kurang 5%).
Kekurangan dari alat grain seeder adalah:
1. Biaya
awal lebih mahal.
2. Biaya
perawatan grain seeder yang mahal (Purwadi, 1999).
Dalam alat mesin tanam (seeder) terdapat
beberapa bagian pokok diantaranya adalah sebagai berikut:
1.
Hopper
Hopper merupakan bagian dari komponen mesin tanam
yang berada di atas, yang berfungsi sebagai kotak penampung benih sebelum
disalurkan atau ditanam pada tanah. Hopper mempunyai peranan penting dalam
proses berjalannya benih karena apabila desain hopper tidak bagus maka akan
terjadi penumpukan benih yang akan menghambat proses penanaman.
2.
Seed
Matering Device (SMD)
Seed matering device merupakan bagian dari alat
tanah yang berada pada posisi tengah ataupun bawah yang berfungsi untuk
mengatur pengeluaran benih sehingga benih dapat jatuh dengan jumlah tertentu
dan jarak tertentu sehingga proses penanaman bisa berjalan sesuai dengan aturan
yang berlaku dalam penanaman benih.
3.
Feed
Tube
Feed tube berada pada posisi dibawah hopper
yang berfungsi sebagai penyalur pengeluaran benih dari hopper sehingga dapat masuk/tertanam
pas pada lubang tanam yang telah dibuat oleh furrow opener. Dalam pengalirannya
diharapkan benih dapat dialirkan dengan kecepatan yang sama dan kontinu.
4.
Furrow
Opener (Alat Pembuat Alur)
Furrow opener berfungsi sebgai pembuka alur
tanam yang akan dimasuki oleh oleh benih (biji-bijian) sehingga benih dapat
cepat tumbuh terlindung dari panasnya sinar matahari serta binatang penganggu.
5.
Covering
Device(alat penutup alur)
Corvering device berfungsi untuk menutup alur
tanam sehingga tidak terjadi kavitsi lengas (tanah yang kering padat dan cepat
menguap) yang bisa menyebabkabkan benih tidak dapat tumbuh dengan baik/tidak
tumbuh (Daywin, 2008).
III.
METODOLOGI
PERCOBAAN
3.1
Waktu dan
Tempat
Praktikum Mekanisasi Pertanian ini dilaksanakan pada pukul 08.00 ,
hari Selasa, tanggal 27 September 2016, di Laboratorium Daya Alat Mesin
Pertanian (LDAMP),Universitas Lampung
3.2
Alat dan
Bahan
Adapun alat yang digunkan
dalam praktikum kali ini adalah
-
Grain seeder
-
Alat tulis
-
kamera
Sedangkan bahan yang digunakan adalah
−
Tanah
−
Benih
jagung
3.3
Prosedur
Kerja
Adapun
prosedur kerja pada praktikum kali ini adalah :
Lahan disiapkan yaitu berupa tanah
|
Benih jagung
dimasukkan ke dalam Hooper pada Grain seeder
|
Ditarik
oleh 1 orang dengan arah lurus ke depan
|
Diamati benih yang jatuh kedalam tanah
|
Dihitung
jumlah benih yang jatuh disetiap lubang
|
Dihitung
jarak tanam dari setiap lubang
|
Diamati
dan dicatat
|
IV.
HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1
Hasil
Benih yang digunakan pada praktikum ini
yaitu jagung
Panjang lahan 256 cm
Lebar lahan 44 cm
Dan kedalaman tanah 4 cm
Adapun hasil yang diperoleh yaitu :
Nomer
Lubang
|
Jarak
Jatuh Benih
|
Jumlah
Benih Yang Jatuh
|
1
|
46 cm
|
3
|
2
|
42 cm
|
4
|
3
|
40 cm
|
3
|
4
|
53 cm
|
3
|
Rata-rata
|
45, 25cm
|
3,25
|
4.2
Pembahasan
Pada
praktikum ini dilakukan pengenalan
terhadap alat penanaman biji-bijian yaitu grain seeder. Praktikum dimulai
dengan menyiapkan grain seeder sebagai bahan praktikum. Selanjutnya asisten
dosen mengenalkan tentang grain seeder. Pada proses pengenalan asisten
mengenalkan tentang proses kerja dari seeder, sampai bagian-bagian dari seeder.
Setelah
pengenalan selesai asisten memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mencoba
alat ini yaitu satu kelompok satu percobaan.
Ketika
benih jagung sudah di Hopper pada Grain seeder, kemudian didorong oleh 1 orang
dengan arah lurus ke depan, kemudian roda depan atau pembuka alur pada grain
seeder, membuka alur untuk dimasukkan benih, setelah itu benih yang ada pada
hopper akan jatuh ke dalam piringan 1 kemudian keluar melalui piringan 2 dan
jatuh ke dalam selang, benih yang melalui selang kemudian jatuh kedalam tanah,
kemudian roda kecil yang ada pada grain seeder akan menutup benih dengan tanah,
sehingga tertutup dan berada di dalam tanah, setelah tanah tertutup maka roda
paling belakang akan meratakan tanah yang sebelumnya telah tertutup.
Mekanisme kerja Grain Seeder adalah pembuka
alur tipe piringan ganda (double disk) membuat alur di lahan yang akan
ditanami, kemudian benih dijatuhkan dari bagian penakar benih tipe inclined
disk. Penakar benih berbentuk piringan pipih yang pada sekeliling tepinya
terdapat lubang-lubang berdiameter sama dengan biji yang akan ditanam. Saat penakar benih berputar, lubang-lubang
tersebut akan terisi biji-bijian yang terdapat di atas piringan penakar benih.
Benih akan jatuh melalui lubang penyalur benih. Piringan penakar benih berputar
saat roda penggerak yang ada di bagian belakang bergerak. Pada sekeliling tepinya terdapat
lubang-lubang berdiameter sama dengan biji yang akan ditanam. Saat penakar benih berputar, lubang-lubang
tersebut akan terisi biji-bijian yang terdapat di atas piringan penakar benih.
Benih akan jatuh melalui lubang penyalur benih.
Piringan penakar benih berputar saat roda penggerak yang ada di bagian
belakang bergerak.
Pada praktikum kemarim jumlah benih yang jatuh
selalu berbeda karena mungkin ukuran biji yang tidak seragam dan kecepatan
putaran roda yang tidak konstan yang menyebabkan benih berbeda-beda. Begitu
pula dengan jarak yang berbeda-beda disebabkan karena kecepatan dorongan yang
dilakukan oleh operator grain seeder.
V.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang dari praktikum ini
adalah:
1. Grain seeder yaitu alat untuk menanam benih.
2. Bagian-bagian utama grain seeder yaitu hooper , Seed Matering Device, feed tube, dan furrow opener .
3. Grain seeder merupakan alat penanaman semi mekanis
karena pergerakannya semi manual dan tidak dibutuhkan daya yang cukup besar.
4. Benih
yang digunakan benih jagung, dengan lebar lahan 44 cm, dan panjang lahan 256
cm, kedalaman tanah 4 cm..
DAFTAR
PUSTAKA
Daywin, F. J., et al.2008. Mesin-mesin Budidaya Pertanian di Lahan Kering. Creata LPPM. Yogyakarta.
Irwanto,
A.K., 1983, Alat dan Mesin Budidaya Pertanian, Fakultas Teknologi
Pertanian, Institut
Pertanian Bogor; Bogor.
Purwadi, T., 1999, Mesin dan Peralatan, Jogjakarta: Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Gadjah Mada.
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar